Selasa, 27 Oktober 2020

 

SEGITIGA

Sinopsis

                Jumadi, seorang anak yatim piatu berusaha hidup mandiri dengan bekerja di kios sembako untuk membiayai hidup dan sekolahnya. Bu Nisa, majikannya, bijaksana dan sangat sayang padanya. Ia diijinkan tetap sekolah dan bekerja separuh waktu. Karena kebaikan majikannya itulah ia selalu bekerja dengan sebaik-baiknya.

                Suatu hari Jumadi mendapat masalah dengan guru Bahasa Inggris di sekolahnya. Ia tertidur di kelas sejak pelajaran matematika hingga berganti pelajaran Bahasa Inggris. Bu Lisa, guru bahasa Inggris, sangat marah mendapatinya. Ia disuruh menyebut nama sebuah gambar. Karena masih terbawa kantuk, ia menjawab spontan dengan kata “segitiga”. Dalam benaknya saat itu masih pelajaran matematika yang membicarakan luas dan keliling “segitiga”, sedangkan hari itu ia harus membeli terigu yang bergambar “segitiga” di kemasannya, dan gambar yang ditunjuk Bu Lisa adalah pakaian renang warna biru. Dalam pandanganya yang masih samar gambar itu seperti segitiga warna biru sehingga munculah kata itu. Kelas gaduh, bu Lisa marah. Jumadi diberi hukuman.

                Setelah peristiwa itu, Jumadi dan Bu Lisa kembali dihadapkan pada suatu masalah. Namun, masalah yang ini mempertemukan mereka menjadi bentuk hubungan istimewa. Berbagai kesamaan telah menyatukan mereka dalam ikatan yang indah. Ikatan yang menyempurnakan kebahagiaan mereka.

 Cerita lengkap 🔺 ↓

buka link berikut:

https://lppks-my.sharepoint.com/:w:/g/personal/srirahayu_sleman_lppks_org/EZiox2L2aVJDuNGRfze-6KgBvvj_pmKwXU_Lg_ksYoeAEw?e=8oVvTg

atau

https://docs.google.com/document/d/1o3KnaOR8fGTf-U9m7s6DE--lb6oCXg91/edit?usp=sharing&ouid=115746900594802260254&rtpof=true&sd=true




Senin, 26 Oktober 2020

 Rasa dan Logika

Selasa pagi  aku siap berangkat mengabdi. Langit sedikit gelap. Bintik-bintik air menghiasi sekitarku. Aku nekat, mengejar sasaran tanpa jas hujan. Baru beberapa putaran roda, bintik air menderas. Masih nekat, tapi jalan di depan gelap. Kubelokkan motor di suatu tempat, cukup nyaman untuk mengenakan jas hujan. Satu dua motor turut mendarat, tujuan sama melindungi diri pakai manthol.  Eeh..nambah dan nambah motor yang berhenti. Mematik semangatku tuk bekerja. Kami sama, pagi-pagi berteman hujan ke tempat kerja. Saat dah mau menerjang hujan lagi, tiba-tiba muncul seorang laki-laki dari rumah tempat kami numpang berteduh.  

“Tolong jangan berteduh di sini, ya!” Teriaknya. Kalimat itu diucapkan berulang-ulang sambil jarinya menunjuk-nunjuk. Wajahnya nampak tidak bersahabat. Untung aku sudah selesai mengenakan mantol. Kutinggalkan tempat itu sambil sedikit menggerutu. Teganya orang itu. Kami hanya pinjam sejenak di sejengkal halaman rumahya agar kami tidak terlalu kehujanan. Bukankah baik memberi kenyamanan kepada orang lain. Bukankah bisa menjadi amal dengan mengijinkan orang berteduh sebentar. Siapa tahu yang berteduh ada yang sakit dan harus segera berobat? Dengan memberi tumpangan, si pemilik rumah secara tidak langsung jadi penyelamat. Oh.. di mana hati, di mana logika.

Satu angan melintas. Semoga  gubuk kecilku bisa memberi kenyamanan bagi keluargaku dan bisa bermanfaat bagi sekitarku. Aamiin

Minggu, 25 Oktober 2020

 https://www.facebook.com/photo?fbid=3053729907975830&set=pcb.3053730414642446


Belajar sepanjang hayat 2

Satu Tahun Lalu😍😍💗💗
Di usia seksi (seket siji) sedikit menoreh sejarah. Wisuda di usia senja. Semoga menjadi motivasi untuk kedua jagoan Bukna. @Rifqi Husna Gustama dan @Maulana Anis Ma'ruf (Masna dan Dikna) yakinlah bahwa belajar itu bukan sekadar untuk mendapatkan peluang kerja. lebih dari itu, belajar akan memberi peluang pahala jika dilalui karena Allah Ta'ala.
Terkhusus terima kasih untuk Pakna @Matoha. Karenamu aku Bisa. Alhamdulillah.

Rabu, 21 Oktober 2020


https://lppks-my.sharepoint.com/:v:/g/personal/srirahayu_sleman_lppks_org/EdbV6ztgVE5HuAJZ5ajXB4UBTz-0ZeGZXrKcgpz-bwF8eg?e=vlvh8e


 Aku Cemburu

Di setiap pagiku

Halus rambut dan rapi bajuku

Serta wangi tubuhku

Tak pernah mengalahkanmu

 

Walau murah, bajumu selalu lebih cerah

Rambut dua warma membawa wibawa

Senyum ramah menebar semerbak

Aku cemburu

Semua lebih memperhatikanmu

                     

Motor tua nan setia

Tas butut, sepatu tertinggal kala

Jaket usang membungkus dada

Menyisihkanku dari mereka

Aku cemburu

Semua lebih menyayangimu

 

Mobil mewah tak seindah tuturmu

Seragam sutra tak selembut hatimu

Kekayaanku tak sedalam ilmumu

Apalagi kasih sayangmu

Aku cemburu

Semua berpaling padamu

Guruku

Bisakah ku sepertimu

 

Dalam hati kuberjanji

Kelak ku kan lebih tinggi

Guru…………..Ku mohon restumu



Minggu, 18 Oktober 2020

Belajar Sepanjang Hayat

 Belajar sepanjang hayat.. harus itu. meski kadang semangat melemah disertai rasa putus asa dan dibumbui rasa malu serta rasa tidak percaya diri. Tetap mencoba dan mencoba. hari ini bermula😍😍

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ 

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr 

Terjemah Arti: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Referensi: https://tafsirweb.com/10765-quran-surat-al-mujadilah-ayat-11.html

Ayat ini yang mendongkrak Sri waktu SD untuk terus semangat belajar. Secara fisik,Sri sering merasa rendah diri, gak PD gitu. Saat sendiri, sering terhanyut perasaan malu karena bertubuh pendek, gemuk, dan berkulit item. Ditambah kondisi ekonomi orang tua yang di bawah garis.. (miskin, maksudnya) menjadikan Sri sering dihina dan dijauhi teman. 

Ciri fisik menjadi panggilannya. "hai, Cahdik'" diikuti deretan kata hinaan lainnya..Sri sangat sedih.dan merasa tersisih. Sri sering menjauh dari teman agar tidak memancing mereka untuk memyakitinya. Namun, Sri gak bisa mengelak karena memang inilah dia. Sri cahdik, 

Di puncak kesedihan saat itu Sri bingung mau berbuat apa. Dia Pasrah. Dalam kepasrahan tiba-tiba menemukan ayat itu.lupa kapan dan di mana. Sri hanya ingat saat itu awal kelas IV.. Dengan keterbatasan pemahaman saat itu, Sri hanya menangkap makna bahwa orang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya. Sejak saat itu Sri memutuskan harus berilmu. Berilmu itu pintar, untuk pintar harus belajar.Sejak saat itu Sri banyak belajar. membaca dan membaca. Tidak malu pinjam catatan dari teman yang lain sekolah. Kebetulan saat kelas IV ada perpanjangan masa belajar 1 semester. Banyak waktu untuk mengejar ketinggalan. Dan hasilnya alhamdulillah, saat kenaikan Sri Juara ke-3.Tak terduga, dan banyak yang gak percaya..Cahdik yang gemuk dan item itu bisa juara.


TERINSPIRASI KARYA SISWA 1.  https://www.canva.com/design/DAGwljICO_E/fkmIqGUHn9l8-Jx7hftsxQ/edit?utm_content=DAGwljICO_E&utm_campaign=d...