Selasa, 01 Oktober 2024

 

Jembatan Bocor

(pengalamanku)

Kepingin ngaruhke sedulur enom sing wis pindhah ana ing Kebumen, aku sakulawarga nyelake dolan. Mumpung sela kabeh. Ngiras pantes tilik sedulur sing bar lairan ana tlatah Ayah, Kebumen. Kanthi arahan rute sing dikirimke adiku lewat WA, aku semangat nlusur dalan kuwi. Wektu semono durung biasa nganggo google map. Pesen WA sing paling pungkasan unine, “mangke yen dumugi jembatan bocor, ngabari, nggih!”

Aku lan mas bojo yakin dalan sing tak liwati wis bener. Mung kepikiran, yen jembatane bocor terus kepiye. Apa iso diliwati, apa ora? Kok, adiku ora menehi solusi apike kepiye? Yen dadak methuk kan malah ngrepotke. Topik iki sing dadi bahan omongan ing jero mobil karo inceng-inceng dalan, mbok menawa nemu jembatan bocor. Ndilalah musim udan. Dalan mlebu kampung rada jeblok. Tambah kepikiran jembatan bocor. Was-was.

Kanggo mesteake, aku duwe pemikiran takon karo sawijining warga. Mobil mandheg, aku mudhun nyeraki pawongan setengah sepuh lagi lenggahan neng arep omah.

“Mbah, nyuwun pangapunten badhe nyuwun pirsa, sakcelakipun ngriki, jembatan ingkang bocor menika siring pundi, nggih? Menapa sampun celak saking ngriki?” pitakonku.

“Jembatan sing bocor, Ndhuk? Maksude kepiye? Neng kene ora ana jembatan sing bocor. Ngarep kana pancen ana jembatan, ananging ora bocor, kok.” Ngono  ngendikane simbah. Bareng tak wacakke jeneng dusun sing tak tuju, simbah nuli ngendikaake menawa dusun mau wis cedak. Aku didawuhi bablas wae nurut dalan kuwi. Kanthi rada bingung, aku mlebu mobil lan nyritakake apa sing dingendikaake simbah mau. Banjur nerusake laku

Bareng sawetara wektu, ing ngarep katon ana jembatan. Mas bojo dawuhi aku supaya ngabari adiku. Lagi wae pesen kekirim, eiit, mripatku weruh ana gedung SD ing sebelah tengen dalan, lan ana papan gedhe, tulisane “SD Negeri Bocor”  Oalah… jebul Bocor kuwi jeneng sakwijining desa ing Kabupaten Kebumen. Tiwas anggone mikir kejeron. Sak mobil ngguyu kabeh. Apa meneh nalika bisa ngliwati jembatan Bocor kanthi lancar. Ing sisih ngarep wis katon adiku nunggu arep mandhu rute sakteruse.

 



 

 

 

BIODATA PENULIS

NAMA                : SRI RAHAYU, S.Pd, M.PD.

UNIT KERJA        : SMP NEGERI 1 MLATI

ALAMAT             : SANGGRAHAN, TIRTOADI, MLATI SLEMAN, 55287

NO HP                : 0895378202678

Jumat, 15 Juli 2022

 Fabel

Ngiung dan Nguing

Sri Rahayu, S.Pd.


                “Aduh, aku sudah tak tahan lagi. Haruskah keturunanku berakhir juga bersama kematianku?” keluh Ibu Nging-nging yang sedang sakit parah dan sudah saatnya bertelur. Sebagai seekor nyamuk ia harus mencari tempat yang berair untuk menempatkan telurnyaagar anaknya bisa tumbuh dengan baik. Sayang, sayapnya tak lagi dapat dikepakkan. Tubuhnya lunglai, bahkan kakinya hampir tak kuat merekat di baju seragam sekolah anak pemilik rumah tempat ia mencari makan. Dengan pasrah dia terpaksa bertelur di sana. Matanya berlinang saat melihat telurnya jatuh di bagian saku baju. Dengan pasrah dia berdoa untuk keselamatan keturunannya.

                Tiba-tiba ibu Nging-nging terperanjat. Baju tempatnya bertahan diambil dan dipakai Lana. Hari itu dia dan telurnya terbawa Lana ke sekolah. Dengan tenaga yang tersisa, ia masih sempat mengikuti pelajaran Lana di kelas yaitu pelajaran Agama. Sempat ia dapatka ilmu bahwa seagai mahkluk Tuhan, siapa pun haru tawakal menghadapi cobaan. Dan Ibu Nging-nging pun terus berdoa serta berserah diri untuk keselamatan keturunannya.

Bel berbunyi. Lana dan teman-temannya bersorak karena mereka akan berganti pelajaran. Setelah mengambil bungkusan dari tas, Lana berlari ke kamar mandi beradu cepat dengan teman-temannya untuk berganti pakaian olahraga.

“Hai, ada nyamuk di seragamku, jangan-jangan tadi aku sudah digigitnya, dasar nyamuk nakal!”gerutu Lana sambil mengibaskan seragamnya. Bersamaan dengan itu melayanglah tubuh Ibu Nging-nging dari seragam. Matanya masih sempat melihat telurnya pun jatuh tepat di bak air kamar mandi. Ia beryukur dan sempat berbisik “semoga hidupmu senang, Ngiung, anakku! Maaf, ibu tidak bisa mendampingimu! Ibu Nging-nging pun mati, terkulai di lantai kamar mandi.

Hari berganti hari. Ngiung, si telur nyamuk, terus tumbuh melampaui berbagai perubahan bentuk, dari telur, jentik-jentik hingga tumbuh dua sayap yang dapat mengantarkannya mencari makan. Anak-anak sekolah jadi sasarannya. Sering ia berlama-lama dalam kelas menunggu mangsanya terlena. Saat menunggu itu, tanpa disadari dia mendapatkan berbagai pengetahuan termasuk tentang keberadaan seekor nyamuk seperti dirinya. Dia tidak tahu mengapa selalu tergerak untuk mencari sasaran di kelas Lana. Meskipun demikian Lana tidak pernah jadi mangsanya.

Suatu sore Ngiung sedang beristirahat di kebun sekolah. Ia didatangangi beberapa nyamuk sesusia dengannya. Salah satunya bernama Nguing. Badan Nguing paling besar di antara mereka.Kabarnya nguing selalu diajak mencari makan di rumah-rumah orang kaya oleh ibunya.

“Hei, Ngiung, mengapa kamu melamun sendiri?”ayo gabung dengan kami jalan-jalan di rumah penduduk, siapa tahu kita dapat mangsa istimewa!” ajak Nguing

“Maaf, aku masih kenyang dan rasanya masih bisa bertahan untuk esok hari,”jawab Ngiung.

“Ha..ha.. bertahan sampai besok? Makanya badanmu selalu kurus dan pasti kamu malu main bersama kami. Dasar anak gak terurus,”ejek Nguing.

“Bukan begitu Nguing, aku lebih senang berdiam diri di sini sambil menikmati taman yang indah hasil kerja siswa sekolah ini,”jawab Ngiung dengan sabar.

“Ah, bilang saja kamu malu bermain dengan kami, atau takut melihat dunia luar?”Ejek Nguing lagi, “ayolah, sesekali kita harus keluar agar pengetahuan kita bertambah!”

Kali ini Ngiung tertarik untuk mengikuti ajakan Nguing. Benar juga pendapat temannya itu, dengan sesekali keluar taman mungkin pengetahuannya akan bertambah. Mereka segera terbang beriringan menuju sebuah perumahan elit. Sepanjang perjalanan Nguing menceritakan pengalamannya saat mencari makan bersama orang tuanya. Dia merasa lebih beruntung daripada teman-temannya.

“Hei, lihat itu ada bayi gemuk yang sedang tidur, pasti darahnya segar. Ayo kita serbu!”ajak Nguing.

“Jangan, anak itu belum tidur lelap pasti mudah terbangun! Jika terbangun, celakalah kita,”kata Ngiung.

“Sok tahu kamu, perutku sudah kelaparan nih?”jawab Nguing makin geram.

“Tunggulah sebentar, ada masanya manusia tidur lelap. Dia akan tidak teralu merasakan sakit kalau kita hirup darahnya. Ambil secukupnya saja, jika terlalu banyak bahkan akan membahayakan kita,” jelas Ngiung.

“Kamu banyak teori, Ngiung!”bentak Nguing, masa bodoh, aku lapar, ayo kita tinggal Nguing. saatnya berpesta!”teriak Nguing mengajak teman-teman yang lain.

Ngiung hanya terdiam sambi memperhatikan teman-temannya dari jauh. Nguing tampak begitu rakusnya. Tubuhnya yang gemuk tampak makin gempal memerah. Ia terus meneguk darah sang bayi sambil memicingkan matanya kepada Ngiung seolah mengejeknya sebagai pengecut. Tiba-tiba sang bayi menangis dan ibunya terbangun mencari penyebab tangis anaknya. Sang ibu melihat seekor nyamuk hinggap lekat di pipi buah hatinya. Segera tangannya ...

Ngiung merasa kasihan melihat temannya terancam. Ia berteriak mengingatkan temannya itu. Sayang tubuh Ngiung penuh darah karena kekenyangan dam dia pun tak kuat menerbangkan badannya. Malang, telunjuk halus ibu sang bayi menekanya hingga tewas. Ngiung sedih, dia meninggalkan tempat si bayi sambil menangis. dia berjanji tidak akan mengambil darah secara berlebihan karena akan membahayakan dirinya sendiri. Ilmu ini dia dapatkan saat dia berada di kelas Lana yang sedang berlangsung pelajaran agama. Sambil tersenyum dia kembali ke taman sekolah karena di sana dia merasa nyaman.

Selasa, 10 November 2020

 

Sekuntum Mawar Putih

 

....

Kemarin hari valentin. Aku sempat melirik Andi membawa kotak warna pink bergambar jantung hati. Hatiku berdebar, untukkukah atau untuk siapa,ya? Hatiku tak karuan, ada harapan sekaligus kekhawatiran. Apa yang terjadi dengan diriku? Sepulang sekolah ketemukan jawabnya. Andi nongkrong dekat kantor guru. Setelah Bu Tri keluar kantor, Andi mengejarnya, kulihat kotak tadi diulurkan ke Bu Tri sambil tersenyum manja. Karena dari kejauhan, Aku tak mendengar apa yang mereka bicarakan. Kulihat Bu Tri memencet hidung Andi sambil tersenyum dengan manisnya. Tiba-tiba kurasakan tetesan hangat di kedua pipiku. Mengapa aku harus menangis menyaksikan semua ini.

.....

http://gg.gg/sekuntum-mawar-putih 

bit.ly/SekuntumMawarPutih



Selasa, 03 November 2020

Deretan Roda Empat Warnai Kepadatan Lalu Lintas Yogya Utara

 

Deretan Roda Empat Warnai Kepadatan Lalu Lintas Yogya Utara

Sleman-Berakhirnya cuti bersama masih menyisakan padatnya jalan raya terutama roda empat di wilayah Yogya utara, tepatnya di simpang empat  Condong Catur, Senin (2/11).

Deretan kendaraan terutama roda empat dari arah selatan sangat panjang hingga traffik lights. Pengendara harus sabar menunggu lampu hijau hingga beberapa kali putaran. Bahkan, ada di antara mereka yang harus menunggu hingga lima kali lampu merah. Nampaknya masa Pandemi Covid-19 tidak begitu berpengaruh bagi masyarakat. Mereka tetap melakukan perjalanan meski hanya sekadar berwisata. Hal ini terbukti dari nomor kendaraan banyak yang dari luar kota. Bagaimanapun Yogya masih Istimewa. Istimewa sebagai salah satu alternatif destinasi wisata seperti yang diungkapkan oleh wisatawan dari Bandung saat menunggu lampu hijau.

 “Tak jauh berbeda dari tiga arah yang lain, antrean kendaraan sangat padat setiap sore seperti ini. Mungkin mereka menghilangkan stres akibat Covid, tapi ini rejeki untuk saya,” kata Pak Sabar, seorang penjual surat kabar.

Menurutnya, sejak masa cuti bersama kemarin, wilayah tersebut sangat padat, apalagi sore hari. Hal ini yang menyebabkan dia rela jauh-jauh dari kota Magelang hanya untuk menjajakkan koran di tempat tersebut karena lebih berpeluang untuk laris.

Menurut Kuntari, seorang  ASN yang kebetulan sedang bertugas mengikuti diklat dan harus menginap di hotel yang tak jauh dari perempatan tersebut mengatakan bahwa arus lalu lintas di wilayah tersebut tetap padat. Orang yang akan menyeberang pun menjadi kesulitan, apalagi tempat ini sangat strategis sebagai jalur wisata.

“Pandemi nampaknya sudah akrab dengan warga, yang penting bagaimana menyikapinya” ujar wanita yang berasal dari Bantul ini.

Salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari wilayah tersebut menjelaskan bahwa ada sebagian orang yang merasa beruntung dengan padatnya lalu lintas. Para pedagang kecil tampak penuh harap untuk mendapatkan rejeki melalui tangan-tangan pengendara.

Selasa, 27 Oktober 2020

 

SEGITIGA

Sinopsis

                Jumadi, seorang anak yatim piatu berusaha hidup mandiri dengan bekerja di kios sembako untuk membiayai hidup dan sekolahnya. Bu Nisa, majikannya, bijaksana dan sangat sayang padanya. Ia diijinkan tetap sekolah dan bekerja separuh waktu. Karena kebaikan majikannya itulah ia selalu bekerja dengan sebaik-baiknya.

                Suatu hari Jumadi mendapat masalah dengan guru Bahasa Inggris di sekolahnya. Ia tertidur di kelas sejak pelajaran matematika hingga berganti pelajaran Bahasa Inggris. Bu Lisa, guru bahasa Inggris, sangat marah mendapatinya. Ia disuruh menyebut nama sebuah gambar. Karena masih terbawa kantuk, ia menjawab spontan dengan kata “segitiga”. Dalam benaknya saat itu masih pelajaran matematika yang membicarakan luas dan keliling “segitiga”, sedangkan hari itu ia harus membeli terigu yang bergambar “segitiga” di kemasannya, dan gambar yang ditunjuk Bu Lisa adalah pakaian renang warna biru. Dalam pandanganya yang masih samar gambar itu seperti segitiga warna biru sehingga munculah kata itu. Kelas gaduh, bu Lisa marah. Jumadi diberi hukuman.

                Setelah peristiwa itu, Jumadi dan Bu Lisa kembali dihadapkan pada suatu masalah. Namun, masalah yang ini mempertemukan mereka menjadi bentuk hubungan istimewa. Berbagai kesamaan telah menyatukan mereka dalam ikatan yang indah. Ikatan yang menyempurnakan kebahagiaan mereka.

 Cerita lengkap 🔺 ↓

buka link berikut:

https://lppks-my.sharepoint.com/:w:/g/personal/srirahayu_sleman_lppks_org/EZiox2L2aVJDuNGRfze-6KgBvvj_pmKwXU_Lg_ksYoeAEw?e=8oVvTg

atau

https://docs.google.com/document/d/1o3KnaOR8fGTf-U9m7s6DE--lb6oCXg91/edit?usp=sharing&ouid=115746900594802260254&rtpof=true&sd=true




TERINSPIRASI KARYA SISWA 1.  https://www.canva.com/design/DAGwljICO_E/fkmIqGUHn9l8-Jx7hftsxQ/edit?utm_content=DAGwljICO_E&utm_campaign=d...